“Iqro”: Bacalah, demikian setiap insan diperintahkan oleh sang penguasa Semesta. Dan kita ditutntut untuk mencoba memaknai dan melaksanakan serta mengambil hikmah dari perintah tersebut. Membaca seperti apa yang diperintahkan? Rasanya bukan sekedar perintah membaca biasa? Sebagai anak muda pasti kita membutuhkan jawabannya? Iya kan?
Seorang mufasir terkemuka, Quraish Shihab dalam tafsir Al Misbah mengartikan iqro secara istimewa yaitu kegiatan aktif yang meliputi membaca teks, membaca realitas, memahami, meneliti/riset. Jadi, makna iqro itu teramat luasnya sehingga meliputi dimensi tekstual(buku) dan kesemestaan(jagat alam). Kecerdasan yang hendak dibangun oleh tuhan bukanlah kecerdasan mental, otak, spritual, namun kecerdasan emosional yang berdimensi semesta, lingkungan adalah hal yang penting sehingga manusia bisa memahami gerak-gerik dan fenomena alam. Artinya membaca di sini itu diwarnai dengan semangat daya pikir yang total-menyeluruh, mengingat, menganalisa dan bakan membayangkan sebuah langkah untuk mengatasi sebuah permasalahan. Berbagai bencana alam yang terjadi di negeri ini adalah menuntut refleksi kita, sejauh mana kita mampu bersahabat dan membaca nalar alam yang mempunyai “the power of nature”.Baiklah saya mensarikan dari sebuah lembaga training terkemuka, EXPERD, tentang berita penting: 7 keuntungan Membaca alam semesta (Eilan Rachman dan Sylvina Savitri ):
- Mengusir keraguan, kecemasan, dan kesedihan.
- Menebalkan keimanan, karena sesungguhnya bacaan pelajaran yang paling besar, peringatan yang paling agung, pencegahan kemungkaran yang paling efesien, dan perintah yang paling bijak.
- Melemaskan lidah dan menghiasi diri dengan kefasihan berbicara
- Mengembangkan wawasan berfikir dan memperbaiki persepsi.
- Mengambil manfaat dari pengalaman orang lain
- Menelaah berbagai kebudayaan yang menumbuhkan kesadaran akan perannya dalam kehidupan.
- Menjaga kalbu dari kekacauan, dan memelihara waktu dari ke sia-siaan.
Luar biasa manfaat membaca itu kalau kita mau melakukannya. Kalau tidak ya bagaimana mungkin bisa memproleh manfaat dari sebuah tradisi “agung” yang bernama membaca. Apabila kita membicarakan membaca dalam arti membaca teks maka ini akan dikaitkan dengan sikap intelktualitas kita. Sikap intelektual sangat berkaitan dengan bacaan yang dikonsumsi sehar-hari sehingga ada yang mengatakan bahwa : “you are what you read!!” dan kadar itelektualitas itu juga cukup dipengaruhi oleh cara membaca. Ada orang yang yang membaca sambil berimajinasi, mengambil intisari, menggarisbawahi, bahkan ada yang membaca daftar isinya saja, lalu dilajutkan yang .enarik untuk dibaca dan sebagainya dan sebagainya.
Seorang yang cerdas membaca perlu mampu membaca buku dengan menghadirkan konteks dan lingkungan yang mengelilinginya. Terhadap sebuah tulisan pembaca perlu hadir, menyerap, menyimpulkan, mengulang/review, dan juga memperjelas.
Selamat membaca alam semesta!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar